Teknoprenur Sebagai Wirausahawan Abad Ke-21
Penulis:
Christoffel M. O. Mintardjo
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unsrat Manado
Pos-el: christoffelmintardjo@unsrat.ac.id
AWAL
Abad ke-21 membawa pengaruh kepada berbagai aspek kehidupan manusia. Bangsa, negara, organisasi serta masyarakat merasakan dampak perubahan yang luar biasa yang terjadi di abad yang baru ini. Penemuan teknologi-teknologi baru serta perkembangan ilmu serta pengetahuan memberikan dampak baik positif dalam bentuk peluang serta dampak negatif yang dipersepsikan sebagai tantangan yang keduanya baik peluang maupun tantangan harus dihadapi secara cerdas (smart) dan bijaksana.
Saat ini kita bukan hanya berada pada era milenium baru, tetapi juga pada sebuah era baru. Ada bermacam-macam istilah antara lain era pasca industri (Huber, 1990), abad informasi (Shapiro dan Varian, 1999), gelombang ketiga (Hope dan Hope, 1997), masyarakat pengetahuan (Drucker, 1999) telah berusaha menggambarkan era ini. Namun definisi yang banyak disetujui oleh para ahli pada periode ini era ini merupakan jamannya pengetahuan (knowledge era). Begitu juga pada perekonomian saat ini sudah beralih dari ekonomi lama/tradisional yang berbasis agraria (pertanian) lalu dilanjutkan ke era industri menjadi ekonomi informasi/pengetahuan (information/knowledge economy). Salah satu penanda utama dari ekonomi pengetahuan/informasi adalah adopsi dan penyebaran secara luar biasa dari IC2T (information computer and communication technologies) yang memberikan dampak dramatis dalam cara berbisnis dilakukan serta dalam gaya hidup masyarakat.
Basis bisnis para wirausahawan (entrepreneur) di masa lalu adalah pada pemanfaatan sumber daya alam (natural resources based) serta pemanfaatan aset-aset yang berwujud (tangible assets) sebagai bahan baku untuk diproses yang akan menjadi output atau produk akhir. Output atau produk dan jasa dari bisnis yang berbasis sumber daya alam (natural resorces based) menggunakan bahan baku sumber daya alam untuk diproses antara lain bahan tambang (besi, minyak bumi, emas, perak), pertanian (buah-buahan, sayur-sayuran), peternakan, kerajinan, mebel, konstruksi serta memanfaatkan tenaga kerja manusia sebagai keunggulan kompetitif. Para entrepreneur yang sukses di masa ini adalah entrepreneur di bidang baja, minyak, pertanian, perkebunan, perdagangan tradisional, industri teknologi rendah.
Basis bisnis para wirausahawan (entrepreneur) di abad ke-21 atau era informasi/pengetahuan ini ada pada pemanfaatan informasi dan pengetahuan serta teknologi tinggi sebagai basis perekonomian (knowledge based economy), serta pemanfaatan aset-aset yang tidak berwujud lainnya (intangible assets) sebagai bahan baku untuk diproses yang akan menjadi output atau produk akhir. Produk dari bisnis yang berbasis informasi antara lain properti intelektual (intellectual property), informasi, ilmu, pengetahuan serta teknologi tinggi (high tech). Para wirausahawan di masa ini adalah wirausahawandi bidang perangkat lunak (software), bioteknologi, penerbitan, desain, konsultan dan sebagainya. Dan para wirausahawan ini disebut TEKNOPRENUR (Technopreneur).
Tidak ada komentar: